Jumat, 27 Januari 2012

ngukur lagi

Jangka sorong
Mistar ingsut kadang-kadang disebut juga dengan nama lain, yaitu: mistar geser, jangka sorong, jangka geser atau schuifmaat. Prinsipnya sama seperti mistar ukur yaitu dengan adanya skala linier pada rahangnya, sedangkan perbedaannya terletak pada cara pengukuran objek ukur.




Adapun kegunaan dari mistar ingsur itu sendiri, antara lain :
Ä Dapat mengukur ketebalan jarak luar atau dimensi luar.
Ä Dapat mengukur kedalaman.
Ä Dapat mengukur tongkat.
Ä Dapat mengukur celah atau dimeter dalam.
Pada mistar ingsut dibuat rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak yang berfungsi sebagai sensor untuk menjepit benda ukur sewaktu melakukan pengukuran. Permukaan kedua rahang ukur ini dibuat sejajar dan relatif kuat untuk menghindari kesalahan ukur. Batang ukurnya dibuat kaku dengan permukaan yang keras sehingga tidak mudah melentur dan tahan aus sebab rahang ukur gerak harus menggeser pada batang ini.
Pembacaan skala linier (skala utama) dilakukan melalui garis indeks yang terletak pada peluncur (yang bersatu dengan rahang ukur
gerak) dan kecermatan pembacaannya dapat lebih baik dari mistar ukur karena dibantu dengan skala nonius. Guna menaikkan kecermatan pembacaan, selain dengan skala nonius ada pula mistar ingsut yang memakai jam ukur, dengan demikian kita kenal dua jenis mistar ingsut yaitu, mistar ingsut nonius dan mistar ingsut jam.
Ada dua jenis utama dari mistar ingsut nonius. Jenis pertama hanya digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam, sedangkan jenis kedua selain untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam juga dapat digunakan untuk mengukur kedalaman.
Pada jenis pertama, untuk pengukuran dimensi dalam maka harga yang dibaca pada skala linier harus ditambah dengan tebal dari ujung kedua rahang ukur. Biasanya mistar ingsut ini mempunyai kapasitas ukur sampai dengan 150 mm, sedangkan untuk jenis yang besar dapat sampai 1000 mm. Kecermatan pembacaan tergantung dari skala noniusnya dalam hal ini adalah 0,1 , 0,05 atau 0,02 mm.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sewaktu menggunakan mistar ingsut adalah :
1.     Rahang ukur gerak (peluncur) harus dapat meluncur pada batang ukur dengan baik tanpa bergoyang.
2.     Periksa kedudukan nol serta kesejajaran dari permukaan kedua rahang (rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak).
3.     Benda ukur sedapat mungkin jangan hanya diukur dengan menggunakan ujung dari rahang ukur (harus agak kedalam).
4.     Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat sehingga memungkinkan pembengkokan rahang ukur ataupun lidah ukur kedalaman. Kecermatan pengukuran tergantung atas penggunaan tekanan yang cukup dan selalu tetap.
5.     Pembacaan skala nonius mungkin dilakukan setelah mistar ingsut diangkat dari objek ukur dengan hati-hati (setelah peluncur dimatikan). Miringkanlah mistar ingsut ini sehingga bidang skala nonius hampir sejajar dengan bidang pandangan, dengan demikian mempermudah penentuan garis nonius yang menjadi segaris dengan garis skala utama.
Selain daripada itu karena mistar ingsut adalah alat ukur maka jangan disalah gunakan, misalnya untuk menggaris, memukul maupun untuk mengukur poros yang masih berputar pada mesin bubut.
Mistar ingsut merupakan alat ukur yang praktis dengan kecermatan maksimum yang dapat dicapainya sebesar 0,02 mm. Karena kesederhanaan konstruksinya maka dapat dibuat bermacam-macam jenis mistar ingsut untuk berbagai keperluan,     misalnya :
a. Mistar Ingsut Tak Sebidang
    Untuk mengukur jarak antara dua permukaan yang bertingkat
b. Mistar Ingsut Jarak Senter
    Untuk mengukur jarak antara senter lubang dan mengukur jarak dari senter ke    tepi.
c. Mistar Ingsut Diameter Alur Dalam
    Untuk mengukur alur di dalam silinder, diameter silinder minimum 30 mm.

d. Mistar Ingsut Pipa

    Untuk mengukur tebal dinding pipa dan tebal plat yang  melengkung.

e. Mistar Ingsut Putar

    Untuk mengukur jarak dua permukaan yang sejajar tetapi tidak sebidang (sulit     diukur dengan mistar ingsut biasa).
f.  Mistar Ingsut Tekanan Ringan
    Untuk mengukur diameter luar pipa yang tipis dan lunak (plastik).
g. Mistar Ingsut Kedalaman
    Untuk mengukur kedalaman serta lebar dan posisi alur  terhadap tepi atau laur    lainnya (dengan ujung berkait).
h. Mistar Ingsut Serba Guna
    Untuk mengukur diameter luar/tebal plat, pengkur diameter dalam, pengukur kedalaman, pengukur sudut, pengukur tinggi, dapt sebagi jangka dan penggores, dapat sebagai pembagi (jarak).
i. Mistar Ingsut Penggores
    Selain sebagai pengukur diameter luar dan dalam, dapat digunaknan juga sebagai mistar ingsut ketinggian atau pada pembuatan gambar-gambar gores.
j. Mistar Ingsut Posisi dan Lebar Alur
   Untuk mengukur lebar alur dan posisi alur terhadap tepi atau alur lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar